Salam

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat Datang dan Bergabung dengan Saya...! Semoga Blog ini Bisa Menambah Wawasan Kita. Kritik dan Saran yang Membangun sangat Kami Harapkan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Minggu, 21 Agustus 2011

KALIMAT EFEKTIF


KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu memuat isi yang disampaikan itu tergambar lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca), tepat seperti yang dimaksudkan .
Ciri-ciri kalimat efektif
  1. kepadanan
  2. kepararelan
  3. kehematan
  4. kepaduan
  5. kecermatan

a.      Kepadanan.
  1. memiliki subjek  dan predikat dengan jelas. Di depan subjek tidak boleh ada kata depan dan kata penghubung yang.
  2. tidak terdapat subjek ganda dan kata bersinonim terpadu
  3. kata penghubung intrakalimat tidak dipakai dalam kalimat tunggal.
Contoh :
Dalam ruang ini memerlukan lima pasang kursi.
Kalimat di atas tidak efektif. Agar menjadi efektif, kalimat tersebut diubah menjadi
Ø  Ruang ini memerlukan lima pasang kursi.
Ø  Dalam ruang ini diperlukan lima pasang kursi.

Bencana alam ini yang tidak akan muncul lagi.
Ø  Bencana alam ini tidak akan muncul lagi.
 Peristiwa itu terjadi disebabkan karena kekurangwaspadaan kita.
Ø  Peristiwa itu terjadi karena kekurangwaspadaan kita.
Ø  Peristiwa itu terjadi disebabkan oleh kekurangwaspadaan kita.
Karena dia tidak diundang, dia tidak datang.
Ø  Karena tidak diundang, dia tidak datang.
Kakanya membeli buku komik. Sedangkan dia membeli buku agama.
Ø  Kakanya membeli buku komik; dia membeli buku agama.
Ø  Kakanya membeli buku komik. Dia membeli buku agama.
Ø  Kakanya membeli buku komik; sedangkan dia membeli buku agama.

b.       Kepaduan
Persamaan bentuk kata digunakan dalam kalimat yang mengandung rincian.
Contoh : Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara bertahap.
Harga minyak dibekukan dan  secara bertahap.
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, menguji sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
c.   Kehematan
Kehematan menggunakan kata atau frase. Menghindari penjamakan bentuk jamak. Menghindari penggunaan daripada yang tidak menyatakan perbandingan, penggunaan dari yang bukan menyatakan keterangan tempat. Penghapusan kata-kata yang berlebihan.
Contoh :
banyak anak-anak
Kehebatan daripada bencana itu
Awal dari tahun ini
Say a dilahirkan hari Selasa, tanggal 20  bulan Mei tahun 1974, pukul 10 lebih 30.
d.   Kepaduan
Hindarkan kalimat bertele-tele. Hindarkan pasangan kata penghubung walaupun….karena…, karena….sehingga….dan gunakan pola aspek + pelaku + kata kerja.
Contoh :
kami belum ketahui
Ibu sudah tanyakan.
e.   Kecermatan
Kecermatan pemakaian kata, penggunaan tanda baca.
Contoh:
Lima puluh lima ribuan
Lima-puluh-lima ribuan (55 ribuan)
Lima puluh lima-ribuan (50 lembar lima ribuan)

Cerpen : "Bulan Terkapar di Trotoar"


Bulan Terkapar di Trotoar
Cerpen Ahmadun Yosi Herfanda
Bulan terkapar di trotoar. Tubuhnya kotor dan ada bercak-bercak darah pada wajah serta lambung kirinya. Dan, lihatlah, kini ia menggeliat, mencoba untuk bangkit. Mula-mula ia mengangkat kepalanya dan melihat sekeliling. Lalu, memiringkan tubuhnya dan mencoba mengangkat badannya dengan menekankan kedua telapak tangannya ke trotoar. Tapi, usaha itu gagal, tubuhnya kembali rebah. "Ya Allah, apa yang telah terjadi denganku," gumamnya.

Bulan meraba tulang-tulang rusuknya. Ada rasa sangat nyeri di sana. Mungkin tulang-tulang rusuknya telah patah. Bulan meraba pinggangnya. Ada rasa sangat ngilu di situ. Mungkin tulang pinggulnya terkilir atau retak. Bulan meraba lambung kirinya. Ada rasa sangat pedih di situ, dan darah merembes menembus kaosnya. Bulan mengusap bercak-bercak darah pada hidung, pipi dan pelipisnya, lalu meraba kepalanya. Jilbabnya telah tiada, entah terlempar ke mana. "Seharusnya aku sudah mati…Tuhan menyelamatkanku," batinnya.
Bulan tidak tahu berapa jam ia pingsan. Ketika kesadarannya pulih, hari sudah larut malam. Bentrok antara aparat keamanan dan demonstran telah lama reda. Suasana jalan di depan kompleks gedung MPR pun sudah lengang. Ia yakin masih hidup ketika merasakan pada hampir semua bagian tubuhnya. Ia merasa ada keajaiban, kekuatan gaib, yang melindunginya: Tuhan. Jika tidak, ia pasti sudah mati dengan tubuh remuk diinjak-injak sepatu puluhan tentara dan ratusan mahasiswa.
Tapi, Bulan merasa malaikat maut belum pergi jauh darinya. Mahluk gaib itu masih mengintai dari balik kegelapan malam dan tiap saat siap mencabut nyawanya. Sebab, dalam dingin malam ia masih terkapar sendiri, tak berdaya di trotoar, tanpa ada yang menolongnya. Mungkin ia akan pingsan lagi, dan tidak akan tersadar lagi, karena langsung dijemput oleh malaikat maut dengan kereta kuda, untuk dihadapkan ke Tuhannya. Mungkin ia akan kehabisan darah dan tidak tertolong lagi.
Bulan meraba lagi lambung kirinya. Rembesan darah makin membasahkan kaosnya, bahkan terus menetes ke trotoar. "Mungkin lambungku tertembus peluru nyasar," pikirnya. "Ya Allah, kuatkanlah hamba...," gumamnya.
Bulan mencoba untuk bangkit lagi dengan sisa-sia tenaganya, tapi gagal lagi. Sudah tidak ada sisa tenaga lagi yang cukup hanya untuk mengangkat tubuhnya sendiri. Maka, yang dapat ia lakukan hanyalah berbaring pasrah dan menyerah pada Sang Nasib. Terlintas dalam pikiran, kenapa tidak ada yang menolongnya. Dinaikkan ke atas truk tentara dan dibawa ke rumah sakit, misalnya. Atau diangkut dengan ambulan PMI? Bukankah tadi banyak anak-anak PMI dan ada dua ambulan bersama mereka untuk siaga menolong para demonstran yang terluka?
"Di manakah kini mereka. Apakah aku dianggap sampah yang tidak perlu ditolong?" batinnya. "Ah, tidak. Tidak mungkin! Mungkin ambulan PMI dan truk tentara telah penuh, karena terlalu banyak demonstran yang terluka, dan aku sengaja dibaringkan di sini untuk dijemput nanti… Tapi, kenapa sampai begini larut belum juga ada yang menjemputku? Apakah mereka lupa dan tidak ada yang melihatku lagi, karena aku terbaring dengan pakaian hitam-hitam di tengah kegelapan malam?"***
Ketika berangkat berdemonstari bersama kawan-kawan sekampusnya siang tadi Bulan memang sengaja memakai kaos lengan panjang dan celana hitam sebagai tanda berduka bagi bangsanya yang sedang dilanda krisis ekonomi. Ia pun ingin menyatakan duka sedalam-dalamnya karena kebebasan sudah mati di negerinya dan sudah 30 tahun rakyat ditindas oleh rezim yang otoriter, sehingga tiap ada kawan yang menyapanya "merdeka", ia selalu menjawab, "belum!"
Dan, pada demo mahasiswa yang menandai gelombang reformasi itu ia ingin menyatakan rasa dukanya secara total, sehingga lipstik yang ia pakai pun cokelat kehitaman, dengan jilbab hitam dan sepatu cat yang sengaja ia olesi dengan spidol hitam. "Tapi, kalau sekarang aku mati di sini, adakah yang akan berduka? Masih adakah orang yang akan peduli padaku?" batinnya.
Kenyataanya kini Bulan terkapar sendiri, sekarat, di trotoar, dan tidak ada seorang pun yang menolongnya. Ia heran, kenapa sampai selarut itu tidak ada yang melihat, menemukan, dan menolongnya. Padahal, masih ada satu dua orang pejalan kaki yang sekali-sekali melewati jalan beraspal tidak jauh dari tempatnya terbaring. Beberapa tentara juga masih tampak berjaga di pintu gerbang kompleks gedung bundar yang sedikit terbuka. Jalanan memang lengang, dan tidak ada satu pun kendaraan yang lewat, karena diblokade tentara. "Mustahil kalau tidak ada seorang pun yang melihatku terbaring di sini," pikirnya. "Jangan-jangan aku dianggap gelandangan yang sengaja tidur di sini, sehingga tidak perlu mereka usik?"
Bulan khawatir jangan-jangan orang-orang Jakarta memang sudah tidak memiliki kepedulian lagi pada nasib orang lain. Mereka egois, hanya suntuk pada urusan diri sendiri, dan ia menjadi korban ketidakpedulian itu. "Apakah tentara-tentara yang siaga di pintu gerbang itu juga tidak melihatku? Apakah semua orang telah menganggapku sebagai sampah yang pantas dibiarkan teronggok begitu saja di pinggir jalan, dan cukup diserahkan kepada petugas kebersihan untuk dilemparkan ke truk sampah?"
Bulan mencoba mengumpulkan kembali sisa-sisa tenaganya. Dengan itulah dia ingin menolong dirinya sendiri. Jika orang lain sudah tidak peduli lagi padanya, maka dialah yang harus menolong dirinya sendiri. Begitu pikirnya. "Hidup ini keras, Bulan. Karena itu, kamu harus kuat, dan jangan sekali-kali hanya bergantung pada orang lain. Hanya kamulah yang dapat menolong hidupmu sendiri," kata ayahnya, dua tahun lalu, ketika ia pamit untuk berangkat kuliah di Jakarta.
***
Bulan kembali melihat sekeliling dengan sedikit mengangkat kepalanya. Dua orang tentara masih tampak berjaga-jaga di gerbang masuk kompleks gedung MPR yang dibuka sedikit dan hanya cukup untuk dilalui pejalan kaki. Tampak beberapa aktivis berjaket kuning melewati penjagaan dan dibiarkan masuk. Bulan lantas melihat ke dalam melalui celah pagar besi. Tampak ratusan mahasiswa masih bergerombol di teras gedung MPR. Banyak di antara mereka yang naik ke atap gedung bundar. Spanduk-spanduk berbentangan di atap gedung, tapi mata Bulan berkunang-kunang, tak dapat menangkap dengan jelas bunyi tulisan pada spanduk-spanduk itu.

Tiba-tiba angin malam bertiup sangat kencang, disertai serpihan-serpihan air. Mungkin serpihan-serpihan embun yang diterbangkan dari pohonan, atau hujan rintik-rintik. Malam itu langit memang mendung, seperti ikut berduka pada negeri yang rakyatnya sedang dilanda derita akibat krisis ekonomi, dan saat itu mereka telah kehilangan kesabarannya sehingga mendesak pemimpin negeri mereka agar segera turun dari kursi kekuasaannya. Bersama para mahasiswa mereka pun melakukan aksi-aksi demonstrasi secara besar-besaran. Dan, itulah yang mereka sebut sebagai gerakan reformasi.
Tapi, tidak mudah untuk menurunkan presiden mereka yang telah berkuasa selama 30 tahun lebih. Mereka harus berhadapan dengan aparat keamanan, pentungan, gas air mata, semprotan air, dan peluru-peluru karet yang kadang terselipi peluru beneran. Mungkin mereka para penyusup atau oknum-oknum yang sengaja disusupkan untuk memperkeruh keadaan.
Bersama para aktivis mahasiswa sekampusnya Bulan pun ikut turun ke jalan --untuk ketiga kalinya. Pada demo pertama dan kedua ia merasa asyik-asyik saja, ikut meneriakkan yel-yel di barisan paling depan sambil membentangkan spanduk. Ketika dibubarkan oleh aparat keamanan ia sempat menyelamatkan diri meskipun matanya jadi pedih karena gas air mata. Tapi, pada demo ketiga ia bernasib sial. Setelah terjungkal karena hantaman "meriam air", ia terinjak-injak tentara dan ratusan mahasiswa. Saat itulah dia merasa benar-benar akan mati, dan hanya bisa bergumam "Allahu Akbar" sebelum berjuta kunang-kunang dan kegelapan menyergap kesadarannya.

Dalam kegelapan, Bulan benar-benar kehilangan matahari. Ia terbang jauh menempuh lorong panjang yang tak sampai-sampai ke ujungnya. Di kanan kiri lorong tampak beribu-ribu, bahkan mungkin berjuta-juta tangan, dalam bayang-bayang putih, berderet melambai-lambai padanya. Sempat terbersit dalam pikirannya bahwa ia telah mati dan saat itu ruhnya sedang terbang kembali menuju Tuhannya. Tapi, penerbangan itu dirasanya begitu lama, begitu jauh, dan tak sampai-sampai. Ia ingin berteriak karena kelelahan, tapi tak ada suara yang keluar dari kerongkongannya. Ia ingin menjerit karena kehausan, tapi tak ada minuman yang dapat diraihnya. "Kenapa perjalanan menuju Tuhan begitu menyengsarakan? Apakah karena aku terlalu banyak dosa dan kini sedang menuju neraka?" pikirnya.
Di puncak kesengsaraan itulah tiba-tiba secercah cahaya menyongsongnya di ujung lorong. Bulan mencoba berontak dari kegelapan, mempercepat terbangnya, untuk meraih cahaya itu. Begitu tangannya berhasil menggapai cahaya, ia pun menggeliat sekuat-kuatnya untuk melepaskan diri dari tangan-tangan kegelapan yang terus mencengkeramnya untuk mengembalikannya ke lorong panjang yang hampa itu. Dengan sekuat tenaga akhirnya ia berhasil meloloskan diri dan masuk ke gerbang cahaya. Saat itulah ia membuka matanya, dan menyadari dirinya terkapar dalam gelap malam di luar pagar halaman kompleks gedung MPR.
***
Ingat penerbangan panjang yang melelahkan itu, tubuh Bulan tiba-tiba menggigil hebat. Malam memang telah beranjak ke dini hari, dan udara Jakarta benar-benar terasa dingin sehabis gerimis. Apalagi trotoar tempat ia terbaring juga basah. Angin berkesiur cukup keras, menerpa tubuh dan menggigilkan tengkuknya. Sesekali gerimis menderas dan cepat mereda kembali. Dua tentara yang masih berjaga di gerbang gedung bundar pun sudah menutup tubuh mereka dengan mantel.

Bulan merasa tangan-tangan maut kembali mendekatinya, untuk meraih ruhnya dan menerbangkannya kembali ke lorong panjang tadi, untuk benar-benar menemui Tuhannya. Bulan tahu tiap mahluk hidup pasti akan mati. Begitu juga dirinya. Jika saatnya telah tiba, dia pun akan mati juga. "Tapi, jangan secepat ini, ya Allah. Aku masih terlalu muda. Aku belum siap menghadapMu. Masih banyak yang harus aku lakukan. Masih banyak yang harus aku sempurnakan," gumamnya.
Bulan ingat shalatnya yang masih bolong-bolong. Apalagi saat-saat mengikuti unjuk rasa, karena sebagian besar waktunya habis di jalan. Ia ingat harapan ayah dan ibunya yang memimpikannya menjadi pengacara untuk meneruskan karier sang ayah. Mereka tentu akan sangat kecewa, kalau ia pulang bukan bersama gelar sarjana hukum, tapi bersama peti mayat. "Ya Allah, hamba benar-benar belum siap menghadapMu. Berilah hamba kekuatan dan kesempatan untuk meraih cita-cita itu," doa Bulan dalam hati.
Tapi gerimis tidak juga reda dan dingin malam makin menggigilkan tubuh Bulan. Ia ingin sekali berteriak untuk meminta tolong, tapi tak ada lagi pejalan kaki yang lewat. Sedang dua tentara yang berjaga di gerbang masuk gedung bundar terlalu jauh darinya dan ia yakin tidak akan mendengar teriakannya yang pasti sangat lirih, karena ia sudah kehabisan tenaga. Satu-satunya harapan tercepat adalah datangnya para petugas kebersihan kota yang memang mulai bekerja pada dini hari. Ia berharap mereka akan menemukannya dalam keadaan masih sadar, dan masih menganggapnya sebagai manusia sehingga tidak dilempar ke truk sampah tapi segera dilarikan ke rumah sakit.
Namun, harapan itu tidak kunjung tiba juga, dan ia merasa terlalu lama menunggu. Lama sekali. Dan, sebelum "pasukan kuning" itu datang, kepala Bulan tiba-tiba terasa sangat ringan sehingga ia merasa seperti melayang-layang di udara. Sedetik kemudian berjuta kunang-kunang menyergapnya dan menyeretnya ke dalam kegelapan yang sangat dalam, kembali menerbangkannya ke lorong panjang tak berujung. Bulan tak tahu, kali ini penerbangannya akan sampai ke mana.***
Jakarta, 1999/2004

Jumat, 19 Agustus 2011

PUISI -PUISI WS. RENDRA


SAJAK BULAN MEI 1998 DI INDONESIA

OLEH :

W.S. RENDRA

 
Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja.
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan.
Amarah merajalela tanpa alamat.
Ketakutan muncul dari sampah kehidupan.
Pikiran kusut membentuk simpul-simpul sejarah.
O, jaman edan !
O, malam kelam pikiran insan !
Koyak-moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan.
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan.
O, tatawarna fatamorgana kekuasaan !
O, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja !
Dari sejak jaman Ibrahim dan Musa
Allah selalu mengingatkan
bahwa hukum harus lebih tinggi
dari keinginan para politisi, raja-raja, dan tentara.
O, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan !
O, rasa putus asa yang terbentur sangkur !
Berhentilah mencari ratu adil !
Ratu adil itu tidak ada. Ratu adil itu tipu daya !
Apa yang harus kita tegakkan bersama
adalah Hukum Adil.
Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara.
Bau anyir darah yag kini memenuhi udara
menjadi saksi yang akan berkata :
Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat,
apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa,
apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan,
maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa,
lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya.
Wahai, penguasa dunia yang fana !
Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta !
Apakah masih buta dan tuli di dalam hati ?
Apakah masih akan menipu diri sendiri ?
Apabila saran akal sehat kamu remehkan
berarti pintu untuk pikiran-pikiran gelap
yang akan muncul dari sudut-sudut gelap
telah kamu bukakan !
Cadar kabut duka cita menutup wajah Ibu Pertiwi
Airmata mengalir dari sajakku ini.

( 17 MEI 1998 )



DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG

Oleh :
W.S. Rendra


Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
 
 
Mimbar Indonesia
Th. XIV, No. 25
18 Juni 1960
TAHANAN

Oleh :
W.S. Rendra
 
 
Atas ranjang batu
tubuhnya panjang
bukit barisan tanpa bulan
kabur dan liat
dengan mata sepikan terali
Di lorong-lorong
jantung matanya
para pemuda bertangan merah
serdadu-serdadu Belanda rebah
Di mulutnya menetes
lewat mimpi
darah di cawan tembikar
dijelmakan satu senyum
barat  di perut gunung
(Para pemuda bertangan merah
adik lelaki neruskan dendam)
Dini hari bernyanyi
di luar dirinya
Anak lonceng
menggeliat enam kali
di perut ibunya
Mendadak
dipejamkan matanya
Sipir memutar kunci selnya
dan berkata
-He, pemberontak
hari yang berikut bukan milikmu !
Diseret di muka peleton algojo
ia meludah
tapi tak dikatakannya
-Semalam kucicip sudah
betapa lezatnya madu darah.
Dan tak pernah didengarnya
enam pucuk senapan
meletus bersama

SOAL : UJIAN NASIONAL 2007/2008

UJIAN AKHIR NASIONAL TAHUN 2007/2008


Teks berikut untuk soal nomor 1 s.d.4.
Bacalah teks berikut dengan seksama!
(1)    Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Pelajar Indonesia yang selama ini dianggap “anak manja” ternyata mampu bersaing dengan pelajar dari Negara seluruh dunia. (2) Sepanjang tahun 2007, sejumlah karya ilmiah para pelajar Indonesia berhasil menyabet penghargaan di berbagai kompetisi internasional, Selasa (25/6) kemarin, sebagian di antara pelajar yang berprestasi itu diterima oleh Menteri Pendidikan, Bambang Sudibyo di Jakarta. (3) Para siswa yang diterima itu adalah peraih medali emas dalam kompetisi sains dan teknologi pelajar internasional. (4) Mereka itu adalah Adhidharma, M. Dhika, Fakhry Auzan, Avlia Reza, dan Choirudin. (5) Menurut Bambang Sudibyo, dia bangga atas prestasi anak bangsa yang bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia di luar negeri. (6) Kita tentu sependapat dengan Mendiknas dan mudah-mudahan muncul ribuan yang mampu mengharumkan nama Indonesia.
1.       Ide Pokok paragraf tersebut adalah ….
A.      kemampuan pelajar Indonesia
B.      karya ilmiah pelajar Indonesia
C.      kompetisi sains dan teknologi Indonesia
D.      kebanggaan Mendiknas atas prestasi anak bangsa
E.       pertama peraih medali emas
2.       Kalimat fakta dalam paragraf tersebut terdapat pada nomor ….
  1. (1), (2), (3)          D. (1), (2), (6)
  2. (2), (3), (4)          E. (1), (2), (4)
  3. (2), (3), (6)
3.       Kalimat opini paragraf  tersebut terdapat pada nomor
  1. (1) dan (3)           D. (4) dan (5)
  2. (2) dan (5)           E. (6) dan (1)
  3. (3) dan (4)
4.       Simpulan paragraf tersebut adalah ….
  1. Pelajar Indonesia ternyata mampu bersaing di tingkat internasional.
  2. Anak manja Indonesia ternyata memiliki prestasi luar biasa untuk karya ilmiah.
  3. Kelima pelajar Indonesia mendapat medali dalam olimpiade sains dan fisika.
  4. Mendiknas sangat bangga atas prestasi belajar yang telah mengharumkan nama bangsa.
  5. Pelajar Indonesia termasuk pelajar yang cukup disegani dunia di bidang karya ilmiah.

Paragraf berikut untuk soal nomor 5 s.d.7.
Bacalah teks berikut dengan seksama!
(1)          Ekonomi di Indonesia memang belum pulih seratus persen . (2) Ditambah lagi dengan keadaan rakyat banyak yang menderita. (3) Namun, bila melihat sinyal-sinyalnya, ada beberapa indikator perekonomian yang membaik secara kasat mata. (4) Misalnya, suku bungan mulai menurun, rupiah mulai menguat, dan inflasi terkendali. (5) oleh karena itu, harapan bersinarnya kembali ekonomi Indonesia rasanya tidak jauh dari pelupuk mata.
5.        Kalimat utama paragraf tersebut terdapat pada nomor ….
  1. (1)          C. (3)     E. (5)
  2. (2)           D.(4)  
6.       Makna kata indikator pada paragraf adalah ….
A.      panduan    D. petunjuk
B.      pengamat               E. pengarah
C.      pedoman
7.       Kalimat penjelas yang tidak mendukung paragraf tersebut  terdapat pada nomor ….
  1. (1)          C. (3)     E. (5)
  2. (2)          D. (4)    
Teks untuk soal nomor 8 s.d.11.
Bacalah teks berikut dengan seksama!
Kekerasan Proses yang Dipelajari
Kekerasan adalah proses belajar. Barang siapa sering terpapar kekerasan, akan terdorong menjadi pelaku (atau korban) kekerasan melalui proses identifikasi. Dan kekerasan itu seperti siklus dari satu generasi ke generasi berikutnya. Demikian juga berbagai perilaku kekerasan yang sering disaksikan setiap hari melalui kehidupan atau media massa jelas-jelas akan menjadi media belajar yang efektif bagi mereka yang sudah memendam potensi untuk menyalurkan rasa marah, frustasi, dan permusuhannya untuk meniru.
Hal lain yang mendorong perilaku kekerasan adalah frustasi. Akumulasi frustasi yang tersumbat akan menjadi pusaran energi yang mendesak untuk diledakkan bila tidak tersedia outlet yang memadai. Dengan demikian, rasa frustasi dapat menimbulkan berbagai bentuk kekerasan.
8.       Pertanyaan yang sesuai dengan isi teks tersebut adalah
A.      Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Apakah yang dimaksud dengan kekerasan?
B.      Bagaimanakah perilaku kekerasan dapat terjadi?
C.      Mengapa seseorang bisa melakukan kekerasan?
D.      Apakah yang mendorong perilaku kekerasan?
E.       Di manakah perilaku kekerasan terjadi?
9.       Mengapa perilaku kekerasan dinyatakan sebagai proses yang dipelajari?
Jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut adalah
A.      Perilaku kekerasan ada seseorang terbentuk dari akumulasi rasa frustasi
B.      Perilaku kekerasan terbentuk dari proses identifikasi atau karena menyaksikan kekerasan melalui kehidupan dan media massa
C.      Perilaku kekerasan pada umumnya dalam bentuk penindasan, pukulan, bentakan, pelecehan, sinisme, dan sarkasme
D.      Perilaku kekerasan merupakan hasil belajar disengaja oleh mereka yang memendam potensi marah
E.       Perilaku kekerasan selalu berkaitan dengan perubahan yang diperoleh melalui belajar.

10.   Pernyataan berikut yang sesuai dengan isi teks adalah
  1. Frustasi yang terakumulasi dapat menjadi sarana belajar bagi seseorang untuk melakukan kekerasan.
  2. Kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan rasa marah, frustasi, dan perilaku kekerasan.
  3. Seseorang yang sering mengalami  kekerasan dapat menjadi pelaku kekerasan yang frustasi.
  4. Siapapun dapat menjadi pelaku kekerasan atau korban kekerasan jika mau belajar.
  5. Berbagai perilaku kekerasan dalam media massa dapat menjadi media belajar yang efektif bagi seseorang.
11.   Simpulan isi teks tersebut yang tepat adalah ….
  1. Frustasi dapat menimbulkan berbagai kekerasan.
  2. Barang siapa sering mengalami kekerasan akan menjadi pelaku kekerasan dan korban kekerasan.
  3. Identifikasi kekerasan dapat melahirkan perilaku kekeraan yang membahayakan.
  4. Frustasi yang terakumulasi dapat meledak menjadi korban kekerasan.
  5. Setiap orang memiliki potensi melakukan kekerasan dan menjadi korban kekerasan.

Tabel berikut untuk soal nomor 12 dan 13.
Bacalah tabel berikut dengan seksama!
JADWAL KERETA API DARI TEGAL
Jurusan
Berangkat
Tiba
Jakarta Gambir
Gumarang
Argo Muria
Argo Muria
Kamandanu
00.20
07.34
18.04
23.17
04.18
11.00
21.30
03.22
Jakarta Pasar Senen
Bangunkarta
Fajar Utama
Senja Utama
23.55
10.12
22.28
03.58
14.18
02.07
Jurusan
Berangkat
Tiba
Surabaya


Gumarang
Sembrani
Jombang
Bangunkarya
21.52
22.24
-
19.08
04.34
04
54
-
03.45
Bandung


Harina
-
-
22.55
-
-
03.36
-
-

12.   Simpulan isi tabel tersebut yang paling tepat adalah ….
  1. Kereta api jurusan Jakarta Pasar Senin berangkat malam hari.
  2. Aktivitas Stasiun Jombang dan Bandung sebentar karena hanya ada dua kereta api yang singgah.
  3. Kereta api dari Tegal masuk Surabaya pada dini hari.
  4. Kereta api dari Tegal masuk Bandung pada sore hari.
  5. Waktu tempuh Tegal – Surabaya dengan kereta api sekitar 10 jam.

13.   Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Pernyataan yang sesuai dengan isi table tersebut adalah ….
  1. Kereta Api Senja Utama jurusa Pasar Senen berangkat lebih awal dari pada kereta api Fajar Utama jurusan Pasar Senen.
  2. Kereta Api Fajar Utama jurusan Semarang dan jurusan Jakarta adalah sebuah kereta api dengan dua rute.
  3. Kereta Api Sembrani jurusan Surabaya lebih awal tiba daripada kereta api Harina jurusan Bandung.
  4. Kereta api Gumarang diberangkatkan dari Jakarta ke Surabaya melalui Tegal.
  5. Kereta api Harina jurusan Bandung berangkat lebih awal daripada kereta api Gumarang jurusan Gambir.
14.    Bacalah teks berikut dengan seksama!
Ceriyati, pekerja migran di Malaysia berhasil meloloskan diri dari kejamnya majikan setelah nekad keluar dari lantai 15 sebuah apartemen. Nun jauh di Arab Saudi, Siti Nur Fadilah terancam hukuman mati. Pembantu rumah tangga asal Bondowoso itu saat diadili dengan tuduhan membunuh majikannya. Siti mengaku mempertahankan diri karena akan diperkosa.
Sejak Januari hingga April 2007 tercatat sebanyak 44 buruh migrant Indonesia tewas di luar negeri karena penyiksaan, jatuh dari bangunan tinggi, dan penyakit. Di Malaysia sebanyak 43 persen dari sekitar 400 ribu TKI telah menjadi korban penyiksaan majikan.
Simpulan generalisasi yang tepat untuk paragraf tersebut adalah ….
  1. Oleh sebab itu, pemerintah perlu membuat undang-undang yang tepat untuk buruh migran di luar negeri.
  2. Pemerintah tidak boleh memalingkan wajah dan hanya mengambil keuntungan dari para TKI.
  3. Namun, ternyata tragedi ini seperti mata rantai yang seolah-olah tidak akan pernah terputus.
  4. Jadi pembantu rumah tangga itu sesungguhnya bukanlah bagian belakang dari tubuh kita, mereka adalah wajah kita.
  5. TKI di luar negeri banyak yang mendapat perlakuan buruk dari majikannya.


15.   Cermatilah teks berikut dengan seksama!
Berdasrkan data sensus nasional terlihat bahwa sebagian besar penduduk Indonesia lebih banyak menggunakan pengeluarannya untuk makanan. Pada tahun 2002, lebih dari 82% penduduk Indonesia menggunakan lebih dari 61% pengeluarannya untyuk makanan. Untuk penduduk miskin, persentase pengeluaran rumah tangga yang digunakan untuk makanan jauh lebih besar. Untuk kelompok penduduk miskin, tidak kurang dari 72% dari total pengeluaran digunakan untuk makanan. Jadi, penduduk Indonesia mempunyai daya beli yang rendah.
Perbaikan kalimat simpulan pada pargraf tersebut adalah
A.      Jadi, pengeluaran sebagian besar penduduk Indonesia digunakan untuk makanan.
B.      Jadi, sebagian besar penduduk Indonesia banyak yang miskin.
C.      Jadi, sebagian penduduk Indonesia mempunyai penghasilan tidak cukup.
D.      Jadi, pengeluaran sebagian besar penduduk Indonesia hanya untuk rumah tangga.
E.       Jadi, penduduk Indonesia sebagian besar berpola hidup konsumtif.

16.    Bacalah paragraf berikut dengan seksama!
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik, dia akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. ….
Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Kalimat yang tepat untuk mengakhiri analogi tersebut adalah ….
  1. Jadi, membentuk kepribadian baik seorang anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat.
  2. Jadi, begitulah cara yang dapat dilakukan oleh siap pun dalam melakukan pembentukan karakter anak.
  3. Begitu cara yang sudah dapat dilakukan oleh banyak orang yang ditemukan di berbagai tempat di muka bumi ini.
  4. Demikian ini harus diperhatikan sungguh-sungguh bila ingin melakukan tindakan apa pun terhadap anak kita.
  5. Akhirnya, orang tua akan merasa puas bila anak yang dididiknya tumbuh menjadi sehat dan berguna bagi nusa bangsa.
17.   Cermatilah paragraf berikut!
(1)               Setiap pagi tampak siswa SMA Negeri itu sedang bersenam atau berolahraga. (2) Mereka berolahraga dipandu oleh guru olah raga. (3) Setiap hari olah raga yang mereka lakukan jenisnya berbeda-beda. (4) Ada yang basket, volley, senam, dan sebagainya. (5) Dengan demikian, tentulah tubuh mereka akan sehat dan bugar.
Kalimat yang berupa opini pada teks tersebut adalah kalimat nomor ….
A.  1       b. 2         c. 3         d. 4         d. 5
18.   Cermatilah silogisme berikut!
PU: Semua pengendara kendaraan bermotor harus memiliki SIM.
PK: ……
K   : Widiharto harus memiliki SIM.
Pernyataan yang paling tepat untuk mengisi premis khusus tersebut adalah ….
  1. Widiharto pasti memiliki SIM.
  2. Widiharto pengendara motor yang memiliki SIM.
  3. Widiharto pengendara kendaraan bermotor.
  4. Widiharto dan pengendara lainnya memiliki SIM.
  5. Widiharto dan temannya memiliki SIM.
19.   Bacalah paragraf berikut dengan seksama!
(1) Di bagian belakang pasar berderet kios-kios yang sebagian besar dibiarkan terbuka tanpa penutup. (2) Tidak jauh dari situ tampak tumpukan sampah yang menggunung dan meluber hingga ke depan kios. (3) Kotoran dan sampah pun menumpuk di dalam kios. (4) kesibukan orang-orang bertransaksi sudah terlihat. (5) Bau busuk sampah menyengat tercium di mana-mana.
Kalimat yang tidak padu dalam paragraf tersebut adalah kalimat nomor ….
A.      1                  C. 3         E. 5
B.      2                  D. 4       


20.   Bacalah dengan cermat paragraf narasi berikut!
Hm, alangkah senang hati anak laki-laki itu sekarang dibanding dengan kemarin. Sekarang ia mulai tertawa dan bergurau bersama teman-temannya. Tampaknya dia mulai menyesuaikan diri dengan keadaan dan lingkungan barunya. …
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ….
  1. Berhati-hatilah kita menilai seseorang, apalagi berburuk sangka.
  2. Saya juga suka sekali mendapat teman baru seperti anak itu.
  3. Dengan demikian, berhati-hatilah bila mencari teman baru.
  4. Semua sangat mengagumi apa yang terjadi pada dirinya.
  5. Jadi, kita tidak perlu lagi mengkhawatirkan anak itu secara berlebihan.

21.   Pada hakekatnya membeli obat di apotik lebih aman daripada di warung. Begitu nasehat kakek.
Penulisan kata bergaris bawah pada teks di atas yang benar adalah ….
  1. Hakekat, apothek, nasihat
  2. Hakikat, apotek, nasihat
  3. Hakikat, apotik, nasehat
  4. Hakekat, apotek, nasehat
  5. Hakekat, apotik, nasihat
Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
22.   Topik karya tulis : Berkurangnya Sumber Minyak Bumi
Kalimat latar belakang yang sesuai dengan topik tersebut adalah ….
A.      Dengan hemat energi berarti kita hemat biaya hidup sekaligus kita akan membantu masyarakat di Indonesia.
B.      Dewasa ini masyarakat pengguna bahan bakar minyak makin bertambah banyak, sementara itu sumber minyak bumi tidak bisa diperbarui.
C.      Untuk mengurangi krisis energi perlu ditemukan sumber energi lain sebagai sumber alternatif sebagai bahan cadangan minyak yang akan digunakan dalam kehidupan.
D.      Sesuai dengan lajunya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak sumber energi yang perlu dikelola oleh masyarakat di seluruh dunia.
E.       Pemakaian energi berlebihan dapat menyebabkan beban hidup meningkat dan mengurangi persediaan sumber energi yang sudah semakin menipis.
23.   Bacalah kutipan berikut dengan seksama!
(1) Sekarang Bambang telah menjadi atlit sepakbola. (2) Ia menjadi team nasional. (3) Mereka berlatih di komplek Senayan. (4) Mereka berlatih secara teori dan praktik. (5) Pelatih menasehati setiap pemain dengan sabar.
 Perbaikan penulisan kata-kata bercetak miring pada teks tersebut adalah ….
A.      Atelit, teem, kompleks, manasehati
B.      Atliet, tem. Complex, menasihati
C.      Atlet, tim, kompelek, menasihati
D.      Atlet, team, complex, mensehati
E.       Atlet, tim, kompleks, menasihati

24.   Judul karangan : penyakit akibat kekurangan gizi dan olahraga
Penulisan judul karangan yang sesuai dengan EYD adalah ….
  1. Penyakit Akibat Kekurangan Gizi Dan Olah Raga
  2. PENYAKIT akibat KEKURANGAN GIZI dan OLAH RAGA
  3. Penyakit akibat kekurangan gizi dan olah raga
  4. Penyakit Akibat kekurangan Gizi dan Olahraga
  5. Penyakit Akibat Kekurangan Gizi dan Olahraga
25.   Cermatilah deretan kalimat acak berikut!
(1)     Air tersebut kemudian ditampung di kolam.
(2)     Dalam pemanfaatannya, uap tidak seluruhnya dibuang.
(3)     Justru, sebagian uap didinginkan kembali dengan menggunakan blower agar menjadi air.
(4)     Kemudian air yang di kolam itu, akan disuntikkan kembali ke dalam batuan yang kedap air.
(5)     Jadi, jelaslah bahwa pembangkit listrik panas bumi tidak mencemari lingkungan.
Urutan kalimat yang tepat menjadi paragraf induktif adalah ….
  1. (2), (3), (1), (4), dan (5)
  2. (2), (3), (4), (1), dan (5)
  3. (3), (1), (2), (4), dan (5)
  4. (3), (2), (4), (1), dan (5)
  5. (4), (1), (2), (3), dan (5)

26.   Atas kebijaksanaannya menerima saya, saya ucapkan terima kasih.
Kalimat penutup surat lamaran kerja tersebut salah. Perbaikan yang tepat adalah ….
  1. Atas kebijaksanaan Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
  2. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
  3. Atas kebijaksanaan bapak, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.
  4. Akhir kata, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.
  5. Atas kebijaksanaannya, saya mengucapkan terima kasih banyak.

27.   Bacalah kutipan berikut dengan seksama!
                DICARI SEGERA
  1. Staf accounting (SA)
  2. kepala Gudang (KG)
Pria maks 35 tahun, min SMU, disiplin
Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Wanita maksimal 28 tahun, min D-3,
Ditamakan yang berpengalaman
Kirim lamaran lengkap dengan mencantumkan kode di kiri atas amplop ke :
Jalan Semeru Selatan 40
Komp. Dekta Mas C15-177,JKT.
                                Kompas, Februari 2007
Kalimat pembuka yang baik untuk surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan tersebut adalah ….
A.      Setelah membaca iklan lowongan pekerjaan di perusahaan Bapak, saya melamar untuk mengisi lowongan tersebut.
B.      Saya telah membaca iklan dari perusahaan Bapak di Kompas 1 Februari 2007 dengan ini saya melamar untuk mengisi lowongan tersebut.
C.      Berhubung saya merasa memenuhi syarat sebagaimana diumumkan dalam iklan Kompas, 1 Februari 2007, saya dengan ini mengajukan lamaran.
D.      Sehubungan dengan iklan yang dimuat di surat kabar Kompas 1 Februari 2007, dengan ini saya mengajukan surat lamaran pekerjaan untuk mengisi lowongan Kepala Gudang.
E.       Berhubung dengan adanya iklan di harian Kompas 1 februari 2007, dengan ini saya mengajukan surat lamaran pekerjaan.
28.   Penulisan identitas pelamar yang tepat adalah ….
A.       Nama                    : Salzabella, S.E.
Tempat, tanggal lahir      : Jakarta, 28 Oktober 1980
Alamat                  : Jalan Setianaka 113,
Jakarta Pusat
Pendidikan         : Sarjana Ekonomi
B.      nama                     : Salzabella, S.E.
tempat, tanggal lahir: Jakarta, 28 Oktober 1980
alamat                  : Jalan Setianaka 113 Jakarta Pusat
pendidikan         : Sarjana Ekonomi
  1. Nama                    : Salzabella, S.E.
Tempat, tanggal lahir      : Jakarta, 28 Oktober 1980
Alamat                  : Jln Setianaka 113 Jakarta Pusat
Pendidikan         : Sarjana Ekonomi
  1. nama                     : Salzabella, S.E.
tempat, tanggal lahir: Jakarta 28 Oktober 1980
alamat                  : jln Setianaka 113 Jakarta Pusat
pendidikan         : Sarjana Ekonomi
  1. Nama                    : Salzabella, SE
tempat, tanggal lahir: Jakarta, 28 Oktober 1980
alamat                    : Jalan Setianaka 113,     Jakarta Pusat
pendidikan         : Sarjana Ekonomi

29.   Bacalah paragraf berikut dengan seksama!
Rumah bambu itu cukup jauh masuk dari jalan utama Imogiri-Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Selain sempit sekali (3 x 3,5 meter) rumah itu juga sangat sederhana. Sebuah dipan lengkap dengan kelambu antinyamuk dan kipas angin kecil tertata apa adanya. … Kursi itu biasa digunakan Sudiharjo melihat-lihat sekitar rumah. Satu peralatan lagi yang selalu dekat dengan Sudiharjo adalah pispot dan alat Bantu jalan (kerk). Semua peralatan tersebut harus selalu tersedia agar korban gempa itu dapat beraktivitas.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dalam paragraf deskripsi tersebut adalah ….
  1. Sebuah kursi roda tergeletak di luar kamar.
  2. Sebuah kursi roda diletakkan  di luar kamar.
  3. Sebuah kursi roda teronggok di luar kamar.
  4. Sebuah kursi roda didudukkan  di luar kamar.
  5. Sebuah kursi roda tersimpan di luar kamar.
30.   Bacalah paragraf berikut dengan seksama!
Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Darah Anda melakukan perjalanan dalam sebuah siklus yang tidak pernah berhenti. Ia ….”perbekalan” dan mengangkut “sampah”. Dalam darah ada sel darah merah yang memiliki tugas khusus menjemput oksigen dari paru-paru dan membawanya ke seluruh urat dan organ tubuh. Darah kemudian.karbondioksida kembali ke paru-paru yang kemudian Anda hembuskan keluar lewat hidung.

Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ….
  1. Membuatkan dan mengalirkan
  2. Membawakan dan mengirimkan
  3. Mengalirkan dan membawakan
  4. Mengirimkan dan mengantarkan
  5. Mengantarkan dan membawa

31.   Cermatilah paragraf eksposisi berikut!
Orang rakus perlu mengembangkan kemampuan untuk memandang harta benda dan kedudukan sebagai anugerah Tuhan. …kerakusannya terkendali, orang rakus perlu mengembangkan pemahaman …harta benda dan kedudukan berfungsi sosial. Harta benda bukan semata-mata untuk diri sendiri.
Kata penghubung berikut yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah …
  1. sehingga, bahwa                              d. jika, karena
  2. agar, karena                       e. ketika, bahwa
  3. agar, bahwa
32.    Bacalah paragraf berikut dengan seksama!
(1) Jika kita membicarakan mengenai pemuda, kita juga membicarakan mengenai pelajar. (2) Mereka merupakan bagian penting dari kaum muda yang sedang dirundung berbagai masalah, seperti yang disebutkan di atas. (3) Dengan melihat keadaan seperti itu, banyak kalangan merasa pesimistis dan takut terhadap masa depan para pelajar Indonesia.
Perbaikan struktur kalimat nomor satu pada paragraf tersebut adalah ….
  1. Jika kita akan berbicara pemuda, kita juga membicarakan mengenai pelajar.
  2. Jika akan kita bicarakan tentang pemuda, kita juga membicarakan pelajar.
  3. Jika kita berbicara pemuda, kita juga berbicara pelajar.
  4. Jika kita berbicara tentang pemuda, kita juga berbicara tentang pelajar.
  5. Jika kita membicarakan mengenai pemuda, kita juga berbicara tentang pelajar.
33.   Cermatilah penggunaan kata dalam kutipan karya tulis berikut!
Dalam karya tulis ini, penulis ingin memaparkan bagaimana cara yang efektif yang dapat memudahkan siswa untuk mempelajari rumus-rumus matematika. Penulis tergelitik untuk menulis karena ingin mengubah anggapan sebagian siswa bahwa pelajaran matematika tersebut adalah pelajaran yang sangat sulit.
Kata tergelitik dalam kutipan tersebut dapat diganti dengan kata bermakna lugas yang tepat yaitu ….
  1. tergerak                               d. terpikat
  2. tergiru                  e. tersentuh
  3. terjun

34.    Bacalah dengan cermat kutipan resensi berikut!
Buku ini tidak hanya menjadi bacaan kaum perempuan, tetapi bagi siapa saja yang menaruh perhatian terhadap perjuangan kaum perempuan. Di tengah-iengah maraknya isu gender yang menjadi gagasan pokok perjuangan kaum perempuan, buku ini memberi percikan cahaya untuk melihat posisi perjuangan kaum perempuan. Perjuangan untuk meningkatkan derajat kaum perempuan ternyata tidak bisa dilakukan kaum perempuan sendiri, melainkan memerlukan dukungan dari pihak-pihak  lain yang dapat memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk lebih terdidik, cerdas, mandiri, dan tetap memiliki kepribadian.
Kalimat simpulan yang tepat untuk kutipan resensi tersebut adalah ….
  1. Buku ini menjadi bacaan bagi siapa saja yang menaruh perhatian perjuangan kaum perempuan di masa datang.
  2. Buku ini memberi percikan cahaya untuk melihat posisi perjuangan kaum perempuan pada masa kini.
  3. Perjuangan untuk meningkatkan derajat kaum perempuan tidak bisa dilakukan kaum perempuan sendiri tetapi juga memerlukan dukungan semua pihak.
  4. Perjuangan perempuan memerlukan dukungan dari berbagai pihak yang dapat memberikan kesempatan kepada kaum perempuan.
  5. Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Dalam buku ini pembaca dapat mengetahui bahwa kaum perempuan harus terdidik, cerdas, mandiri, dan tetap memiliki kepribadian agar memiliki derajat yang lebih tinggi.

35.   Cermatilah penggalan puisi “TanahAir” karya Ajip Rosidi berikut!
….
Rambutnya indah sepanjang khatulistiwa membujur
Rambutnya hitam terbantun ombak
Gelung-bergelung berkilauan mandi sinar matahari
Kalimat bermajas yang paling tepat untuk melengkapi penggalan puisi tersebut adalah ….
  1. Ratu sukma sedang tidur
  2. Bunga desa telah tidur
  3. Seorang putri  cantik tidur
  4. Bunga mayang terlelap tidur
  5. Perempuan manis nan elok tidur

Kutipan berikut untuk soal nomor 36 dan 37.
Bacalah dengan seksama!
“Delapan puluh?” pekiknya. “Mengapa delapaqn puluh? Sungguh saya tak mengerti mengapa pula ban-ban sepeda yang meletus dihubung-hubungkan dengan soal ini? Oh, jangan berolok-olok. Saya tidak mau tahu, apakah ban sepeda Saudara meletus dihubung-hubungkan dengan tiba-tiba atau meledak seperti bom hidrogen. Dan saya tidak mau tahu apakah Saudara menitipkan sepeda itu atau melemparkannya di jalanan. Bahkan saya, kan tidak tahu apakah Saudara memiliki sebuah sepeda atau tidak. Dan saya memang tidak peduli semua itu. Yang saya tahu pasti ialah bahwa Saudara telah mengakui di hadapan saya dan semua khalayak di muka loket ini, bahkan Saudara telah menerima kelebihan uang kertas ratusan dari saya. Dan jumlah itulah yang harus saya terima kembali. Sesen pun tak boleh dikurangi. Ketahuilah, uang itu bukan uang saya, tapi milik Negara!”
36.   Watak tokoh dalam kutipan tersebut adalah ….
  1. pemarah, ceroboh, egoistis
  2. pengkhianat, ceroboh, tak suci
  3. penyabar, jujur, suci
  4. pembangkang, pencemburu, egoistis
  5. penipu, pemarah, sok suci
37.   Watak tokoh dalam kutipan tersebut dideskripsikan melalui ….
  1. Gambaran fisik tokoh
  2. Ucapan-ucapan tokoh
  3. Jalan pikiran tokoh
  4. Dialog antar tokoh
  5. Pendapat tokoh lain
Teks puisi untuk soal nomor 38 dan 39.
Bacalah kutipan puisi berikut dengan cermat!
                BATU
batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu jarum
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji?
dengan seribu gunung langit tak runtuh
dengan seribu perawan hati tak jatuh
dengan seribu sibuk sepi tak mati…
            Sutardji Calzoum B.
38.   Makna kata batu dalam puisi tersebut menggambarkan ….
  1. Ketegaran                           d. kecemasan
  2. Kesombangan                   e. keikhlasan
  3. Kebebasan
39.   Maksud puisi tersebut adalah ….
A.      Ketegaran hati seseorang dalam menghadapi berbagai masalah.
B.      Sesuatu yang dicita-citakan seseorang tidak kesampaian.
C.      Keingina yang selalu mendapatkan rintangan dan tantangan.
D.      Menghadapi masalah yang berat dengan rasa gelisah dan cemas.
E.       Kehati-hatian seseorang dalam berkata dan bertindak.
Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG


Kutipan berikut untuk soal nomor 40 dan 41.
Pahamilah dengan cermat!
Sang Pahlawan
(Jujur Prananto)
“Jadi seperti saya katakan tadi, serahkan uang yang dibawa Pak Kadirin ke saya.”
Kadirin terdiam beberapa saat, berpikir keras, kemudian berucap dengan suara pelan. “Begini, Dik. Saya bukannya tidak percaya pada penjelasan Dik Molana. Tetapi coba sekarang tolong dilihat juga masalah ini dari sisi kepentingan saya.”
“Lho, ini juga menyangkut kepentingan Pak Kadirin. Pak Kadirin sendiri tadi bilang kalau tahun ini juga nggak bakal kebagian tunjangan hari raya. Padahal uang tanda terima kasih tetap dikirim ke Pak Baskara, salah satu direktur jenderal di Departemen Energi”.
“Bukan itu maksud saya. Kalau sekarang saya berikan uang ini kepada Dik Molana, tujuan yang dimaksud Dik Molana tadi mungkin tercapai, tetapi apa tidak berarti saya harus jadi korban?”
“Korban bagaimana? Pak Kadirin justru jadi pahlawan. Ya, memang. Untuk jadi pahlawan perlu pengorbanan.””Bagaimana kalau saya tidak mau jadi pahlawan?”
“Pak Kadirin boleh tidak mau jadi pahlawan, tetapi akan dengan sendirinya jadi pahlawan kalau mau berkorban.”
“Wah tolong jangan campuradukkan antara soal berkorban dengan urusan kewajiban saya sebagai karyawan. Udah deh. Sudah jelas ini bagian dari perbuatan illegal kok didukung. Maaf, adik-adik. Demi tugas, saya tetap merasa keberatan.”
Molana sesaat berpandangan dengan Rudi, lalu menatap Kadirin tajam-tajam.
“Kalau Pak Kadirin tidak mau, ya maaf saja, kami terpaksa bertindak dengan kekerasan.” Berkata begitu sambil Molana mengeluarkan sebilah belati dari pinggangnya, sementara Rudi mengambil sebilah parang dari balik sandaran jok.
Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia, Korrie Layun Rampan

40.   Masalah yang diungkapkan dalam kutipan cerita pendek tersebut adalah …
  1. Persekongkolan karyawan perusahaan yang mengalami kegagalan.
  2. Karyawan perusahaan berniat merampas uang yang dibawa bendahara.
  3. Ancaman terhadap karyawan yang membawa uang suap untuk pejabat.
  4. Niat jahat karyawan untuk merampas uang yang diambil dari bank.
  5. Keberanian dan kejujuran karyawan perusahaan yang layak diteladani.
41.   Amanat yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A.      Membela keadilan tidak perlu dengan ancaman, apalagi dengan kekerasan.
B.      Jangan mengukur harga diri seseorang melalui pangkat dan kedudukannya.
C.      Ancaman diperlukan dalam mengahadapi orang yang berbeda pendapat.
D.      Memaksakan kehendak harus diiringi kejelasan tujuan perbuatannya.
E.       Kekerasan demi kekerasan perlu dibalas dengan perbuatan yang baik.


Kutipan berikut untuk soal nomor 42 dan 43.
Bacalah penggalan drama  berikut !

Orang tua: Den saya dari desa, datang ke kota ini hanya utuk jalan-jalan saja, Den.
Yanti: Eee, sendirian saja Mbah, mana temennya….?
Orang tua  : Tidak ada temen Den, si Mbah tak perlu teman.
Yanti : Mbah, bolehkah saya bertanya …?
Orang tua   : Silakan, Den, kelihatannya gelisah.
Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Yanti        : Apa Mbah punya anak laki-laki di sini tadi, Mbah?
Orang tua   : Anak laki-laki. Ooooh, iya, iya. Saya melihatnya.
Yanti        : Melihatnya Mbah, sekarang ke mana?
Orang tua : Den Ayu, tenanglah Den. Siapa yang dicari kok kelihatannya tergesa-gesa. Memang, tadi si Mbah melihat dua anak laki-laki yang hendak bersenang-senang saja.
Yanti        : Dua anak laki-laki? Oh, bukan. Bukan itu yang kucari, Mbah. Hanya satu anak laki-laki Mbah.
Orang tua  : Oooh, jadi mereka bukan kakak atau adik Den Ayu?
Yanti       : Mbah, maaf sebelumnya. Jangan panggil Den Ayu. Malu kalau dipanggil, Den. Panggil saja, Yanti. Saya masih kelas I SMU Mbah. Sebentar lagi ulangan umum.
Orang tua   : ….
Yanti       : Begitu lebih enak kedengarannya. Mabah, aku ada janji dengan temanku untuk menunggu di sini.
Orang tua  : Menunggu untuk bertemu, Nak? Apa perlunya menunggu di tempat sepi ini, apa kamu enggak takut dimarahi orang tuamu?
                                                Janji, Djody M.
42.   Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan tersebut adalah ….
  1. Ooo, begitu. Eee… bagaimana kalau saya panggil, Nak?
  2. Baiklah … Bagaimana kalau saya panggil, Dik saja?
  3. Bagaimana kalau memanggilku Ibu saja?
  4. Oooh, begitu. Bagaimana kalau aku menemanimu?
  5. Baiklah… bagaimana dipanggil orang tuamu?

43.   Perbaikan dialog yang dicetak miring pada penggalan drama tersebut adalah ….
  1. Apakah anak laki-laki tadi mengganggumu, Mbah?
  2. Apakah anak laki-laki tadi cucumu, Mbah?
  3. Apakah melihat anak laki-laki di sini tadi, Mbah?
  4. Apakah anak laki-laki tadi mencopetmu, Mbah?
  5. Apakah menunggu anak-laki-laki tadi, Mbah?
Teks  untuk soal nomor 44 dan 45.
Bacalah penggalan cerpen  berikut!
Namanya Arya Guna, laki-laki perkasa. Dia tidak pernah takut menghadapi hidup. Apa pun bentuk tantangan yang dihadapi, dia akan menghadangnya. Dia selalu berpindah tugas dari kota satu ke kota lain, dari satu pulau ke pulau lain, bahkan dari satu negara ke negara lain. Saat mengadakan perjalanan, dia selalu mencari seseorang. Siapa tahu dapat berjumpa dengannya. Dia terobsesi dengan seorang perempuan. Arya Guna tidak bisa melupakannya. Perempuan itu bernama Dimas Prameswari.
Selama tiga puluh tahun, sejak Dimas Prameswari seakan hilang ditalan bumi. Dalam kegelisahannya di terus mencari. Cintanya kepada perempuan itu tidak tergadai. Ketika itu usia Dimas baru enam belas tahun. Dia seperti Dewi Suparbawati yang baru turun dari kayangan, cantik, anggun. Arya Guna terpesona, dia benar-benar kasmaran. Jiwa dan raganya sakit jika sehari saja tidak bertemu pujaan hatinya.
Kalau sampai sekarang Arya Guna masih terus mencari, itu karena dia yakin dapat menemukan pujaan hatinya. Dia berjuang terus hidup demi Dimas Prameswari! “Akan kucari di mana pun engkau berada Dimas. Hidupku hanya untukmu. Aku hanya mau mempunyai keturunan jika istriku adalah kamu.” Begitulah tekad Arya Guna.
Arya Guna terus mencari tanpa henti. Hingga suatu saat, dia melihat Dimas di sebuah stasiun TV yang menyiarkan secara langsung kemacetan di jalan tol Jagorawi. Dilihatnya wajah Dimas Parameswari di sebuah mobil sedang diwawancarai oleh reporter TV. Saat itu juga Arya Guna menuju pintu tol.
Dan Rembulan Itu Pun Padam, Pudji Isdriani K
44.   Masalah yang diungkap dalam kutipan cerpen Dan Rembulan Itu Pun Padam tersebut adalah ….
  1. Arya Guna menuju pintu tol Jagorawi dan menyebabkan kemacetan.
  2. Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Arya Guna mencari dan menjumpai gadis yang dicarinya di TV.
  3. Cinta Arya Guna kepada Dimas Prameswari tidak berbalas.
  4. Dimas Prameawari menghilang dari hadapan Arya Guna.
  5. Sumpah Arya Guna untuk Dimas Prameswari.

45.   Pembuktian latar suasana kegundahan hati tokoh dalam penggalan cerpen tersebut terdapat pada kalimat ….
  1. Dia berjuang terus hidup demi Dimas Prameswari yang sangat dicintainya.
  2. Arya Guna yakin dapat menemukan pujaan hatinya.
  3. Arya Guna terpesona, dia benar-benar kasmaran dan khawatir.
  4. Cintanya kepada perempuan itu tidak tergadai tetapi sangat pasti.
  5. Dalam kegelisahannya, …ia benar-benar kasmaran
Kutipan novel berikut  untuk nomor 46 dan 48.
Bacalah kutipan novel berikut!
….
“Bangsat siapa kau”, Haji Basuni membentak dengan geramnya. Ia hendak mencengkeram aku. Setengah takut aku mundur dan menjawab. “Aku teman Umi dan Latifah.” Dan tiba-tiba benciku timbul terhadap haji itu.
“Tapi, aku larang dekati mereka, mengerti anak miskin?”
Betapa tersinggungnya aku mendengar kata-kata terakhir dari haji itu. Tapi aku tak berani dan tak bisa berbuat apa-apa selain kecut dan mendongkol.
Sesudah haji itu meninggalkan aku dan baru saja aku melangkah, dari rumah Umi terdengar suara gaduh diiringi tangis perempuan, dan itu suara Umi. Ia melolong-lolong dalam selang bentak dan rotan.
46.   Konflik yang terdapat pada kutipan novel tersebut adalah tokoh aku ….
  1. Melarang anaknya berhubungan dengan laki-laki
  2. Dilarang berhubungan dengan anak Haji Basuni
  3. Geram dan tersinggung dengan ucapan Haju Basuni
  4. Meninggalkan rumah dengan marah-marah
  5. Mendengar Umi dihajar bapaknya
47.   Penyebab konflik dalam kutipan novel tersebut adalah tokoh aku ….
A.      Membenci Haji Basuni
B.      Anak orang miskin
C.      Tersinggung dengan perkataan Haji Basuni
D.      Menyukai Umi dan Latifah
E.       Berteman dengan Latifah
48.   Peristiwa yang terjadi akibat konflik adalah ….
  1. Tokoh aku dilarang berhubungan dengan Umi.
  2. Tokoh aku dilarang berhubungan dengan Latifah.
  3. Latifah dipukuli Haji Basuni sehingga meninggal.
  4. Umi dibentak dan dihajar Haji Basuni.
  5. Tokoh aku meninggalkan rumah dengan marah.
Kutipan berikut  untuk soal nomor 49 dan 50.
Bacalah dengan seksama  kutipan Hikayat Bayan Budiman  berikut!
Alkisah seorang raja Hindustan bernama Gair Malik yang mempunyai dua anak laki-laki bernama Sahil dan Naim. Walaupun istri baginda telah meninggal tujuh tahun yang lalu, Baginda masih lagi keseorangan. Suatu hari, Gair malik bermimpi bertemu seorang putrid cantik rupawan yang muncul dari dalam laut. Baginda meminta kepada kedua puteranya untuk mencari puteri itu untuk dijadikan istri Baginda. Sahil dan Naim pun berlayar ke negeri seberang. Dalam perjalanan, rebut taufan telah mengahancurkan kapal mereka. Sahil terselamatkan, sementara Naim hilang di dalam kemalangan tersebut. Sahil pulang ke istana dengan berita sedih.
Oval: MAN KRONJO
KABUPATEN TANGERANG
Sebenarnya Naim selamat dan mendarat di sebuah negeri. Ia bertemu denga seorang sheikh dan menceritakan hajat perjalanannya. Syeikh itu memberitahu bahwa puteri itu adalah Puteri Raja Jin Afrit yang sedang berperang dengan Raja jin kafir Arkas. Syeikh mengajar Naim dengan doa taju”s-Sulaiman untuk menghadapi jin itu. Di dalam perlawanan itu, Naim berjaya mengalahkan Raja Jin Kafir Arkas sehingga Raja Jin Afrit mengucapkan terima kasih dengan menyerahkan puterinya untuk dipersunting oleh ayahanda Naim. Setelah perkawinan tersebut, hubungan kedua kerajaan tadi menjadi sangat baik, tidak ada lagi peperangan. Masing-masing menghormati di antara satu sama lain.
49.   Watak Sahil dan Naim dalam kutipan tersebut adalah….
A.      Tunduk kepada peraturan
B.      Patuh kepada orang tua
C.      Setia kepada kerajaan
D.      Tegar menghadapi cobaan
E.       Selalu menepati janji

50.   Amanat yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah ….
  1. Berterimakasihlah kepada orang yang telah menyelamatkan kita.
  2. Kasihilah orang yang telah memberikan bantuan kepada kita.
  3. Taklukkan musuh dengan mengambil simpati orang tersebut.
  4. Janganlah menyerah sebelum menghadapi suatu pertempuran.
  5. Berkorbanlah untuk kebahagiaan orangtuamu.




Semoga Allah Selalu Bersama Kita.